Ketika Hati Kian Menepi

Seharusnya semua ini tak kukatakan hari ini. Saat hati mulai bimbang dan keraguan makin menyeruak di sela getir hati. Dan bibir tak mampu lagi mengeluarkan kata. Hanya hati yang berbicara pada sang Pencipta.

Kamu datang saat hati sedang gundah, kamu beri segelas air tika aku benar-benar memerlukannya. Berbagai nasehat dan kata semangat sebagi penyuntik jiwa, hingga aku yakin bahwa aku mampu berdiri diatas luka hati yang masih merah. Perlahan namun pasti kamu bimbing aku untuk bangkit dan berjalan walau tertatih, kamu temani aku melewati hari-hari. Dan semua usahamu tidaklah sia-sia. Aku jadi penurut, kukumpulkan kepingan hati dan merangkainya menjadi bentuk yang sempurna dengan warna yang baru.

Tapi hari ini aku terkejut, ada sesuatu yang menyentak batinku dan membuat aku seolah tersadar bahwa kamu telah pergi meninggalkan aku. Kemana perginya sajak pagi yang menjadi sarapan harianku. Kemana perginya semua janji yang pernah kamu ucapkan selama ini. Janji bahwa kamu tidak seperti dia.
 
Kini aku tau, aku faham dan aku mengerti ketika hati kian menepi. Aku makin menyadari bahwa kasih manusia tiada abadi tapi kasih Tuhan, janji-Nya pasti.
Tag : curahan hati
Back To Top