Tired

Aku lagi capek, serius. Ngurus rumah tangga plus baby boy yang mulai aktif cukup melelahkan. Dan kesemua lelah ini membawaku pada banyak sekali pemikiran tentang ternyata beginilah suka dukanya jadi ibu rumah tangga yang harus ngurus sendiri segala apa yang ada di rumah.

Jadi jangan remehkan pekerjaan rumah tangga, apalagi jika sudah lahir seorang bayi yang sedang membutuhkan perhatian penuh terutama dari ibunya. Sering di saat bayiku sedang bobok, pengen rasanya aku ikut bobok, tapi niat itu langsung urung sebab biarpun mata terpejam tapi otak sibuk mikir rumah yang belom kesapu, menu makan masih dalam bentuk sayur mentah akibat belom di proses. Popok bayi yang kudu di cuci secara aku memang tidak membiasakan untuk menggunakan diapers sebab selain untuk menghemat pengeluaran aku fikir biarlah bayiku tetep pipis secara normal, artinya gitu pipis yo monggo, ngocor aja langsung, ga perlu di endapkan dalam diapers, so akibat pemikiran itu dalam sehari aku biasanya nyuci popok sampe 3 ronde. Sebab kalo nunggu besok pagi baru di cuci alamat ga peke popoklah anakku.

Sering juga di saat kelelahanku sedang memuncak aku pengen diemin bayiku, membiarkannya main sendirian tanpa ku temani. Tapi niat itu juga menguap seiring dengan tatapan matanya yang mengisyaratkan seolah dia ingin di temani bermain. Jika sudah begitu, meskipun lelah, atau rumah masih berantakan, semua ku lepaskan dan tenggelam bersama bayiku, bermain, mengajaknya berbicara (sebenarnya aku sih yang bicara sendiri, sementara dia hanya mendengarkan sambil ketawa lucu) mungkin dalam fikirannya, "emakku kok ngomong sendiri? sakit kali ya..."

Yah begitulah hari-hariku dari minggu ke minggu, jadi bagian kaum pria, jangan sepelekan pekerjaan rumah tangga yang dilakukan istri anda, sebab memang wanita itu memiliki kemampuan di luar perkiraan anda, di saat tangan memegang sapu, otak sudah bisa menggambarkan adegan mencuci, atau ngulek cabe.
Akibat sering bergaul dengan ulekan membuatku sering melupakan hal-hal yang sebenarnya penting, tapi sering kuanggap kurang penting. Walhasil ketika di tanya aku sering bingung jawab apa, emosi naik, mungkin karena stress.

Syukurlah hal ini ga berlangsung lama, suamiku langsung ngambil tindakan cepat. Menambah pekerjaan asisten rumah. Yah memang selama ini aku ga mengerjakan semua pekerjaan sendirian, ada "kakak" yang membantuku mengerjakan pekerjaan rumah. Karena melihat istrinya sering jutek suamiku menambah pekerjaan "kakak". Sehingga aku bisa fokus sama anak dan memasak untuk keluarga. Yah untuk hal memasak memang beliau mengharuskan aku yang mengerjakannya sendiri. Bukan karena aku pinter masak, tapi karena aku memang harus banyak belajar masak. hehhhehe. Well begitulah hari-hariku saat ini #curhat.com

Tag : curahan hati
Back To Top