Majas Sindiran, Penegasan dan Majas Pertentangan

Berikut ini adalah jenis-jenis majas yaitu Majas Sindiran, Majas Penegasan dan Majas Pertentangan.


1. Majas Sindiran
Majas Sindiran terdiri atas:
a.Majas Ironi yaitu majas yang menyatakan sebaliknya dari apa yang sebenarnya dengan maksud untuk menyindir orang.
Contoh Majas Ironi
- Hai cantik nian wajahnya seperti rembulan
- Kamu itu masih anak ingusan janganlah ikut campur masalah orang dewasa
- Cepat benar engkau datang sampai-sampai semua undangan telah pulang.

b. Majas Sinisme yaitu majas sindiran yang menggunakan kata-kata sebaliknya, seperti ironi tetapi kasar.
Contoh Majas Sinisme
- Sudahlah, aku bosan mendengar ocehanmu
- Kalau kau tak mau diam aku patahkan batang lehermu

c. Majas Sarkasme yaitu majas sindiran yang sangat kasar dan menyakitkan.
Contoh Majas Sarkasme.
- Dasar buaya darat kau telah menipu aku
- Lelaki hidung belang itu tak pantas untukmu

2. Majas Penegasan
Majas Penegasan terdiri atas:
a. Majas Pleonasme yaitu majas yang menggunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi.
Contoh Majas Pleonasme
- Heni berjalan maju ke depan
- Kucing itu masuk ke dalam

b. Majas Repetisi yaitu majas yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali
Contoh Majas Repetisi
- Rindu itu menyakitkan. Rindu itu penantian. Rindu itu angan-angan.
- Cinta adalah misteri. Cinta adalah kesetiaan. Cinta adalah pengorbanan.

c. Majas Pararelisme yaitu seperti majas repetisi, tetapi dipakai dalam puisi.
Pararelisme dibagi dua
1. Anafora
adalah pengulangan kata atau frase yang terdapat di awal kalimat
contoh Anafora:
- kau lah segalanya untukku
- kau lah pujaan hati ini
- kau lah pengobat rindu ini

2. Epifora
adalah pengulangan kata atau frase yang terdapat di akhir kalimat.
Contoh Epifora:
- Kalau kau mau, aku akan datang
- Kalau kau minta, aku akan datang
- Jika kau berkenan, aku akan datang

d. Klimaks yaitu majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakana urutan kata yang makin lama makin memuncak pengertiannya.
Contoh Majas Klimaks:
- Psikologi perkembangan mempelajari usia pernatal, balita, batita, kanak-kanak, remaja, dewasa sampai manula.

e. Anti Klimaks yaitu majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut denan menggunakan urutan kata-kata yanbg makin lama makin melemah pengertiannya.
Contoh Majas Anti klimaks:
- Jangankan istana, gedung atau rumah, gubug pun aku tak punya.

3. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan di bagi atas:
a. Majas Antitesis yaitu majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kepaduan kata yang berlawanan arti.
Contoh Majas Antitesis:
- Cantik atau tidak, wajah bukanlah ukuran nilai seorang wanita.

b. Majas Paradoks yaitu majas yang melukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan padahal maksud sesungguhnya tidak karena objeknya berlainan.
Contoh Majas Paradoks:
- Hatiku sepi padahal aku sedang berada di tengah pesta

c. Majas Okupasi yaitu majas yang melukiskan sesuatu dengan bantahan tetapi kemudian diberi penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan.
Contoh Majas Okupasi:
- Merokok itu dapat merusak kesehatan, tetapi banyak orang tidak dapat menghentikan kebiasaan merokok sehingga banyaklah berdiri pabrik rokok sebab untungnya banyak.

Demikianlah pembahasan tentang majas, semoga bermanfaat.


Sumber: Pribahasa Indonesia dan Majas



Tag : artikel
Back To Top