Waspadai Bahaya Kekurangan Berat Badan Pada Bayi Sejak Dini

Berat badan bayi pada awal kelahiran biasanya di kitaran 2000gr - 3500gr yang masih terbilang normal. Namun pada masa pertumbuhanya seringkali berat badan bayi tidak naik secara signifikan. Padahal menurut pakar kesehatan, bayi harus bertambah berat badannya minimal 150 - 250 gram pada triwulan pertama.


Di usia 6 bulan pertama berat badan bayi harus naik dua kali lipat dari berat lahirnya. Dan menjadi tiga kali lipat diusia 1 tahun. Jika tidak maka bayi memiliki masalah dengan berat badannya. Dan akan berakibat buruk  baik itu fisik dan otak.

 Kekurangan berat badan dapat berawal sejak bayi dalam kandungan.  Sebab ketika inilah sel-sel tubuh bayi akan dibentuk. Itu sebabnya mengapa ibu perlu memperhatikan asupan gizi ketika hamil agar dapat mewaspadai bahaya kekurangan berat badan pada bayi sejak dini.  

Pada awal kehidupannya bayi akan menghabiskan waktunya dengan tidur sehingga jarang diberi ASI. Padahal pemberian ASI sesering mungkin sangat dianjurkan untuk mencegah bayi dehidrasi dan menguning. Bayi yang menguning menjadi persoalan serius karena dapat menyebabkan kematian akibat kelalaian orang tua.

Ketika bayi baru lahir ke dunia ia mempunyai cadangan makanan yang tersimpan di pusat dan akan habis selama 24 jam kemudian. Selama masa dua hari tersebut, ibu harus berusaha agar ASI dapat keluar sehingga bayi dapat segera menyusu. Ada banyak cara agar ASI keluar yaitu salah satunya dengan pijat payudara.

Setelah dua hari kemudian bayi akan sangat bergantung pada asupan nutrisinya yaitu bisa mulai pemberian ASI ekslusif atau susu formula. Untuk pemberian ASI sebaiknya diberikan sesering mungkin agar berat badan bayi cepat naik. Sedangkan pemberian susu formula sebaiknya lihat pada kemasan. Bayi yang baru lahir akan lebih banyak tidur daripada terjaga. Namun hal ini jangan sampai membuat orang tua abai dan membiarkan bayi tidur terlalu lama. Bangunkan bayi setidaknya satu jam sekali untuk memberikan ASInya. 

Kekurangan berat badan pada bayi akan menimbulkan beberapa masalah yaitu:

Tubuh kurus
Jika berat badan bayi tidak naik pesat diusia 0-1 tahun, ibu harus mengkoreksi pemakanan yang diberikan pada bayi. Asupan nutrisi yang penting bisa didapat dari berbagai sumber makanan misalnya protein hewani dari ikan, dan nabati dari tahu. Karena di usia 6 bulan ke atas bayi sudah mulai mendapat tambahan makanan selain susu. Jika terdapat virus pada tubuhnya harus segera mendapat perawatan medis agar tidak timbul persoalan serius lainnya.

Kurang konsentrasi
Kurangnya konsentrasi pada bayi dapat diketahui dari perkembangan motorik kasar dan halusnya. Bayi usia 2 tahun sudah dapat mengenal benda-benda disekelilingnya. Namun karena kekurangan berat badan maka konsentrasi otaknya juga dapat berkurang sehingga bayi menjadi sulit mengenali orang atau benda-benda tersebut.

Anemia
Kurangnya berat badan dapat menimbulkan gejala anemia pada bayi. Anemia bisa disebabkan karena kekurangan zat besi  namun bisa juga karena kurangnya sel darah merah. Kekurangan zat besi dapat terjadi ketika bayi berusia 6 bulan dimana pada saat ini bayi mulai MPASI dan cenderung belum terbiasa dengan makanan. Memilih-milih makanan hampir terjadi pada semua bayi terutama bayi yang tidak suka makan sayur. Seperti yang kita ketahui sayuran hijau sumber zat besi namun karena bayi belum terbiasa dan tidak suka akibatnya bayi kekurangan zat besi dan memicu anemia.

Back To Top