Mengenal Sejarah Berdirinya Muhammadiyah dan K.H. Ahmad Dahlan

Dwina.net - Barangkali banyak dari kita yang sudah mengetahui mengenai Muhammadiyah. Namun mungkin, belum banyak yang mengetahui bagaimana sejarah muhammadiyah berdiri. Di Indonesia, muhammadiyah sendiri merupakan sebuah organisasi islam yang cukup besar.

Muhammadiyah merupakan nama yang diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga bisa diartikan muhammadiyah adalah organisasi yang menjadi pengikut atau mencontoh Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT.


Alasan Utama Pendirian Muhammadiyah di Indonesia
Ada beberapa alasan mengapa muhammadiyah didirikan. Alasan utamanya yaitu untuk mengembalikan atau meluruskan penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan yang dimaksud di sini adalah penyimpangan yang mencampurkan ajaran islam dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi.

Dalam segala aspek, gerakan muhammadiyah berdiri untuk membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat. Selain itu, Muhammadiyah juga merupakan organisasi yang ingin menampilkan ajaran islam yang tidak hanya bersifat pribadi dan statistis. Namun juga bersifat dinamis.

Pembentukan Muhammadiyah pun banyak merefleksikan kepada perintah al-qur’an. Misalkan saja pada surat Al Imran ayat 104. Di dalam artinya, tokoh Muhammadiyah menjelaskan bahwa surat tersebut mengandung isyarat agar umat bergerak dan menjalankan dakwah islam secara terorganisasi.

Tujuan Berdirinya Muhammadiyah
Bercerita mengenai sejarah Muhammadiyah, tentu tujuan mengapa muhammadiyah berdiri akan mengikut dibelakangnya. Namun sebelumnya, Mari kita mengetahui Muhammadiyah lebih jauh. 

Organisasi Muhammadiyah merupakan organisasi yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan. Tempat bersejarah berdirinya organisasi ini terletak di Yogyakarta dan terbentuk pada tanggal 18 November 1912. Organisasi yang bergerak dibidang keagamaan, pendidikan, dan kebangsaan Indonesia ini mengangkat asas “Islam dan Kebangsaan Indonesia”.

Dan Muhammadiyah berdiri atas latar belakang untuk menegakkan serta menjunjung tinggi agama islam yang sebenar-benarnya. Adapun tujuan berdirinya Muhammadiyah antara lain, yaitu:

  1. Mengembalikan ajaran islam pada ajaran islam murni yang menganut dasar al- qur’an dan hadits.
  2. Meningkatkan tingkat pendidikan dan pengajaran yang berlandaskan agama islam.
  3. Upaya untuk mendorong umat islam untuk hidup dengan ajaran agama islam.
  4. Upaya untuk membina serta menyiapkan generasi muda agar menjadi pribadi yang memiliki jiwa baik, dapat memimpin masyarakat, agama, dan bangsa yang adil.
  5. Berusaha meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia, khususnya umat islam. Misalkan dengan cara ikut menyantuni anak-anak yatim piatu.

Sejarah Muhammadiyah dari Masa ke Masa
Seperti yang telah dijelaskan diawal. Muhammadiyah didirikan KH Ahmad Dahlan dengan tujuan untuk kembali memurnikan agama islam yang mengalami penyimpangan. Dalam upayanya, muhammadiyah mencoba bergerak membentuk organisasi dan kegiatan-kegiatan.

Pada awal, kegiatan Muhammadiyah memang dibentuk berbasis dakwah untuk wanita dan kaum muda, yaitu kegiatan Sidratul Muntaha. Tidak hanya itu, Muhammadiyah juga bergerak dan ikut berperan dalam pendidikan umat. Hal tersebut dapat terlihat dari berdirinya sekolah dasar dan sekolah lanjutan yang memiliki nama “Hogere School Moehammadiyah”. 

Yang kemudian berganti nama menjadi “Kweek School Moehammadiyah” dan kini lebih dikenal dengan nama “Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta”. Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta sendiri merupakan madrasah khusus laki-laki yang terletak di jalan S Parman No 68 Patangpuluh Kecamatan Wirobrajan. 

Sedangkan madrasah khusus untuk perempuan terletak di Suronatan Yogyakarta yang kini juga dikenal dengan nama “Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta”. Pada hakikatnya, kedua madrasah pendidikan tersebut merupakan sekolah kader Muhammadiyah dan dipimpin langsung pusat Muhammadiyah.

Organisasi Otonom di Bawah Naungan Muhammadiyah
Tidak hanya itu, muhammadiyah juga memiliki beberapa organisasi lain yaitu organisasi otonom. Organisasi otonom sendiri yaitu meliputi:

1.    ‘Aisyiyah atau wanita muhammadiyah.
2.    Pemuda Muhammadiyah.
3.    Nasyiatul ‘Aisyiyah atau putri Muhammadiyah.
4.    IPM atau ikatan pelajar muhammadiyah.
5.    IMM atau Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
6.    Hizbul Wathan atau Gerakan kepramukaan.
7.    Tapak suci putera Muhammadiyah atau perguruan silat.
8.    Dan amal usaha.

Dari semua organisasi yang dibentuk Muhammadiyah tersebut. Organisasi atau kegiatan yang terakhir yaitu Amal usaha Muhammadiyah. Amal usaha merupakan gerakan muhammadiyah di bidang pendidikan, layanan kesehatan, dan juga wadah sosial untuk pembinaan kesejahteraan umat atau PKU. Adapun bentuk amal usaha muhammadiyah lebih jelas, yaitu:

1.    Di bidang Usaha Pendidikan.
•    TK atau TPQ Muhammadiyah.
    SD atau MI Muhammadiyah.
•    SMP atau MTS Muhammadiyah.
•    SMA atau SMK atau MA Muhammadiyah.
•    Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

2.    Di bidang Usaha Kesehatan.
•    Rumah sakit umum dan Bersalin Muhammadiyah.
•    Balai Kesehatan Ibu dan Anak.
•    Balai Kesehatan Masyarakat.
•    Balai Pengobatan.
•    Apotik.

3.    Di bidang Usaha Sosial
•    Panti asuhan yatim.
•    Panti Jompo.
•    Balai kesehatan sosial.
•    Panti Cacat Netra.
•    Panti Wreda atau Manula.
•    Santunan yang meliputi keluarga, Werda atau Manula, dan Kematian.
•    BPKM atau Balai Pendidikan dan Keterampilan Muhammadiyah.
•    Sekolah Luar Biasa.
•    Rehabilitasi Cacat.
•    Pondok Pesantren.

Demikian sekilas tentang muhammadiyah, penulis yakin di luaran sana masih banyak kisah sejarah yang jauh lebih lengkap dari apa yang penulis tuturkan dalam artikel ini. Apa-apapun setidaknya penulis ingin, sesiapa yang membaca serba sedikit dari sejarah organisasi terbesar di Indonesia setelah NU ini, mampu menangkap maksud penulis yaitu hanya ingin berbagi kisah sejarah tanpa ada maksud lain.


Tag : artikel
Back To Top