Diclofenac Sodium : Manfaat, Cara Kerja, Dosis dan Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Penggunaannya





Diclofenac sodium adalah obat yang digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan. Untuk yang sedang mengalami gejala radang sendi atau yang biasa disebut arthritis itu dapat mengonsumsi obat ini.

Penyakit lainnya juga bisa seperti nyeri haid, nyeri pasca operasi, ataupun nyeri peradangan lainnya. Obat ini termasuk kepada golongan obat resep yang dimana jika ingin mengonsumsi obat ini, diharuskan untuk konsultasi terlebih dahulu kepada dokter.

Obat ini berada di kategori obat antiinflamasi nonsteroid yang bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat yang memicu reaksi peradangan saat tubuh mengalami cedera atau luka. 

Oleh karena itu gejala radang, seperti nyeri atau bengkak bisa mereda. Obat ini dapat dikonsumsi oleh orang dewasa maupun anak-anak namun dosis nya tentu berbeda. Karena jika salah dosis, akan berpengaruh terhadap nyeri yang sedang dialami.

Manfaat 
Selain penyakit-penyakit diatas, obat ini juga memiliki manfaat untuk meredakan peradangan yang disebabkan oleh asam urat, sakit gigi, sakit karena melahirkan, ataupun nyeri yang mempersulit untuk menjalankan kegiatan sehari-hari. 

Cara kerja
Cara kerja obat ini adalah memberhentikan produksi zat yang menimbulkan rasa sakit, namun jika rasa sakitnya di seluruh tubuh, bisa menggunakan obat oral atau obat tablet.

Dosis

Untuk dosis itu dibedakan menjadi dua bagian yaitu dalam bentuk tablet dan dalam bentuk suntikan.

1. Bentuk Tablet (Oral)

  • Tujuan: Meredakan nyeri akut dan peradangan akibat osteoarthritis, rheumatoid arthritis, atau nyeri haid
  • Dewasa: Dosisnya 50 mg, 2–3 kali sehari.
  • Anak-anak usia >14 tahun: Dosisnya 25 mg 3 kali sehari atau 50 mg 2 kali sehari.
  • Tujuan: Meredakan migrain akut
  • Dewasa: Dosis awal 50 mg pada serangan pertama. Bila migrain masih terasa setelah 2 jam, konsumsi lagi sebanyak 50 mg. Selama gejala masih ada, konsumsi obat 50 mg tiap 4–6 jam. Dosis maksimal 200 mg per hari.

2. Bentuk suntikan

  • Tujuan: Meredakan nyeri pascaoperasi
  • Dewasa: Dosisnya 75 mg diberikan melalui infus intravena (IV) selama 30–120 menit. Dosis dapat diberikan kembali setelah 4–6 jam
  • Tujuan: Meredakan nyeri kolik ginjal
  • Dewasa: Dosisnya 75 mg disuntikkan melalui otot (intramuskular/IM), dosis dapat diulang setelah 30 menit jika diperlukan. Dosis maksimal 150 mg per hari. Pengobatan dilakukan maksimal selama 2 hari.
  • Tujuan: Meredakan nyeri dan peradangan.
  • Dewasa: Dosisnya 75 mg per hari disuntikkan melalui otot (intramuskular/IM). Dosis maksimal 150 mg per hari. Pengobatan dilakukan maksimal selama 2 hari.

Namun semua dosis diatas perlu konsultasi dahulu kepada dokter karena dokter lebih tau tentang penyakit yang anda alami. Karena setiap orang itu berbeda jika mengalami penyakit ini.

Hal-hal yang harus dikonsultasikan kepada dokter 
  • Diclofenac sodium tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap obat ini, aspirin, atau obat antiinflamasi nonsteroid lain.
  • Jika Anda baru menjalani atau berencana untuk melakukan operasi bypass jantung. Diclofenac tidak boleh diberikan pada pasien dengan kondisi tersebut.
  • Jika Anda sedang atau pernah menderita asma, penyakit jantung, hipertensi, gangguan pembekuan darah, perdarahan saluran pencernaan, stroke, tukak lambung, edema, atau penyakit ginjal.
  • Jika Anda perokok aktif atau mengalami kecanduan alkohol, karena kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan. Diclofenac tidak boleh digunakan oleh wanita hamil terutama pada trimester ketiga.
  • Jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
  • Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah menggunakan diclofenac.






Tag : artikel
Back To Top