Iklim Berubah Apakah yang Kita Lakukan?

sumber gambar: anneahira.com
Mungkin ini adalah tulisan yang terlambat tentang bencana asap yang baru saja berlalu dari provinsi kami Riau. Ya, Riau yang secara keseluruhan sebenarnya lebih banyak hutan dari lautnya kini sudah berubah menjadi lebih banyak kebun sawitnya daripada hutannya. Pembakaran hutan dan lahan yang terjadi secara besar-besaran dalam kurun waktu 18 tahun, menyebabkan sebagian besar Riau mengalami bencana asap yang notabene adalah perbuatan tangan manusia sendiri. Berdalih ingin menjadikan pangan negara lebih baik dari hasil sawitnya yaitu minyak dan lain-lain menyebabkan warga Riau menghirup asap selama beberapa bulan yang terjadi selama 18 tahun ini. Hebat nian kuasa manusia atas alam hingga hewan lari ketakutan karena wilayah tempat tinggalnya menjadi semakin sempit.

Tidak banyak yang bisa kita perbuat tapi setidaknya dengan terus menjaga keseimbangan alam dengan cara paling sederhana yaitu tidak membuang sampah sembarangan, menanam pohon, menggunakan hasil alam secukupnya adalah hal-hal kecil yang sebenarnya berdampak besar pada ekosistim alam yang semakin lama semakin rapuh. Kita tidak bisa kembali seperti masa-masa dulu dimana alam dan manusia berteman baik. Jika dapat diasumsikan, bagai dua orang yang berkawan, kini manusia menghianati alam. Jadi jangan salahkan alam jika pada suatu saat nanti ianya akan marah pada manusia.

seperti info yang saya dapat dari National Geographic Indonesia bahwa iklim berubah. Itu fakta alam. Tapi iklim Bumi saat ini berubah begitu dramatis, mengubah daratan dan lautan sehingga mempengaruhi semua bentuk kehidupan. Perubahan cuaca juga terjadi secara ekstrim dimana percepatan es lebih cepat dari 10.000 tahun yang lalu. Begitu pula permukaan laut menjadi lebih tinggi dan kita sendiri bisa lihat di Indonesia sendiri setidaknya hampir setiap tahun selalu ada gunung api yang meletus atau setidaknya kembali aktif dalam waktu singkat.

Jika hal ini terus terjadi maka anak cucu kita kelak mungkin tidak akan lagi mengenal spesies hewan atau tumbuhan yang paling sederhana sekalipun karena akan ada spesies minoritas yang pastinya akan punah seiring dengan perubahan alam. Hanya mahkluk yang mampu bertahan hiduplah yang akan terus ada. Namun hal ini tidaklah harus menjadikan kita saling membantai satu sama lain. Bergandengan tangan melakukan hal-hal kecil yang bermanfaat seperti yang saya katakan diatas adalah lebih bijak daripada saling salah menyalahkan.

Memikirkan hal inilah yang akhirnya membuat saya tergerak untuk membibitkan pohon dan dibagikan kepada siapapun yang mau menanamnya kembali di rumah atau daerah tempat tinggalnya. Tidak banyak memang tapi saya senang jika ada yang menelpon saya dan mengatakan ingin pohon untuk ditanam kembali. Untuk teman-teman yang ada di wilayah Pekanbaru bisa menghubungi saya di fb saya Wina Azam untuk mendapatkan beberapa bibit pohon seperti:
- Jambu Jamaika
- Mangga
- Nona
- Kelapa
- Kelengkeng dan
- Mengkudu
Dengan menanam pohon berarti memberikan banyak manfaat untuk manusia dan alam.





Back To Top