Tentang Cita-Cita di Tahun 2022


Mungkin banyak orang yang punya banyak keinginan yang akan direalisasikan di tahun 2022 ini. Wajar dan sebaiknya memang begitu. Sebagai manusia yang sentiasa belajar dan beradaptasi, memiliki keinginan berarti mencegah kita dari kebosanan. Dan, Kawan, bosan itu mematikan. Sama seperti sepi.
Jadi biar kayak orang-orang saya juga ingin mencapai tujuan di tahun 2022 ini. Biar nggak lupa dan konsisten saya tulis saja di sini. Eh, nanti juga akan saya tulis di selembar kertas dan tempel di samping meja kerja saya. Lagi satu, saya akan tulis juga di note HP saya. Kalau dengan sebanyak itupun ternyata ngga terkerjakan juga. Nampaknya, tahun depan biarlah semua saya simpan dalam hati saja. Seperti kenangan. Iya, kenangan tentang kamu.



Tentang Cita-Cita Dunia


1. Membaca Sedikitnya 5 Buku di Tahun 2022

Eh, dikit banget 5 buku. Ngga salah tu? Kagak. Itu malah udah banyak, karena saya sibuk. Dan, buku itu kayak pengisi waktu luang yang jarang ada dalam hidup saya. Iya, bukan sok sibuk tapi emang sibuk. Sibuk sama anak, suami, rumah, kerjaan rumah yang ngga kelar-kelar. Dst, dst. 
Jadi, menghabiskan 5 buku dalam satu tahun ini sudah boleh dikatakan bagus versi saya. Dilarang protes!

2. Menyelesaikan Rajutan Kasih Sayang

Walah, apa sih ini? Lebay. Bukan! Ini memang cita-cita di tahun 2022. Saya itu mengisi waktu luang selain main HP, baca buku juga merajut. Ada dompet rajut yang sudah pernah saya buat sebelumnya. Dan itu menyenangkan. Jadi, tahun ini saya punya target menyelesaikan tas rajut dan taplak meja rajut. Semoga kelar sebelum akhir tahun. Karena sungguh, benda ini hanya dipegang ketika saya sedang ingin.

3. Balik ke Dunia Perbloggeran

Wah, ini yang agak-agak ragu, Kawan. Apakah saya bisa konsisten untuk hal yang satu ini? Semoga iya, karena dinafikan atau tidak, nyatanya blog ini masih menghasilkan pundi-pundi rupiah meskipun kecil dan jarang. Tapi, saya hitung-hitung dalam setahun kemarin, toh nilainya ngga bisa dibilang sedikit. Jadi, saya merasa berdosa kalau mengisi blog ini hanya dengan review dan konten placement saja. Hahaha kalau dia bisa ngomong mungkin, dia akan bilang, aku bukan blog perah. Gitu.

4. Optimasi Instagram

Dari banyak sosmed, eh ngga banyak sih. Karena nyatanya akau hanya punya 3 sosmed aktif iaitu FB, IG dan FB, just it. Kalau aplikasi chat hanya ada WA dan Fb Messanger. Jadi dari ke tiga sosmed itu yang juga menghasilkan rupiah hanya IG, dan sama seperti blog, aku merasa bersalah kalau hanya mengisi asal-asalan. Asal post, dari pada ngga ngepost. Oh, No! Ini harus diubah. Jadi, tahun ini aku pingin mengembalikan tampilan IG ku yang dulu bagus, kemudian aku hancurkan, dan sekarang mau aku perbaiki.

5. Belajar Powerpoint

Ntah dapat ilham dari mana, aku tertarik dengan aplikasi satu ini. Mungkin karena di microsoft memang sudah ada aplikasinya. Jadi ngga perlu download lagi. Hanya saja untuk upgrade yang template yang lebih bagus kita mesti online atau download template dari browser. Its, okay. Justru ini tantangannya. Aku pingin nambah ilmu di bidang desain. Gunanya bisa untuk image di blog atau konten Ig juga.

Itu resolusi dalam hal duniawi. Sedangkan untuk akhirat ada ngga? Owh, ada dong. Sebagai mahkluk yang mengimani adanya hari akhir aku juga mikir dan tentu punya sasaran yang kudu di capai tentang akhiratku. Ini dia.



Tentang Cita-Cita Akhirat


1. Ngaji Online

Ini udah aku mulai sejak dua minggu terakhir bulan Desember 2021 kemarin. Awalnya aku ngerasa ngga sreg sih. Kepikiran, aduh,, ngaji kok online gitu. Apa ngga bisa offline aja. Langsung ketemu guru. Terus ada kejadian yang bikin pemikiranku berubah.
Waktu itu ada jadwal ujian test pengelompokkan di tempat ngajiku, Masji Raudhatul Jannah. Test dilaksanakan hari jum'at pagi dari jam 08:00 - 10:00. 

Sedari malam udah set waktu sama suami tentang penjemputan anak gimana, siapa yang ngater sekolah, siapa yang jemput dst. Qadarullah, hari itu hujan seharian. Kan udah jadi kebiasaanku kalau hujan itu kayak ada yang mengheretku masuk ke alam fikiran yang lebih deep gitu.

Nah, di situ aku mikir, kok Allah ngasih hujan ngga berhenti kayak gini, ya? Di saat aku mau test ngaji, disaat udah 2 tahun ngga ngaji karena pandemi. Tetiba, gitu ada test ngaji, ndilalah Allah kasih hujan. Hujan ini rahmat. Hujan ini nikmat. Hujan ini memikat. Terus ada yang berbisik di relung hati, Oh, mungkin ini cara Allah mau ngasih tahu aku, kalau perempuan itu baiknya belajar dari rumah, perempuan itu tidak baik keluar rumah tanpa di temami mahramnya. Selama ini aku pergi ngaji, jauh dari rumah sendirian. Setiap minggu kayak gitu, anak aku anter ke sekolah lebih pagi, dia masuk sekolah jam 11 aku antar jam 7:30 karena jam 08:00 udah jadwal ngajiku. Lama dia nunggu di sekolah. Sampai satu tahun kayak gitu. Apa sih yang aku kejar? Nah gitu tuh, awalnya. 

Akhirnya, aku sampai pada pemikiran, Oh, kayaknya Allah suruh aku ngaji dari rumah deh. Dengan guru yang sama, materi yang sama hanya jamnya yang beda. Dan, entahlah, aku lebih tenang aja jadinya. Mungkin kalau kita udah nerima, emang gitu rasanya, ya? 

2. Bayar Hutang Puasa dan Lebih Banyak Puasa Sunnah dari Tahun Kemarin

Yup, ini kudu di list, di garis bawah dan di bolt. Karena ini berat buat aku. Kesibukan dunia seringkali melalaikan saya dari ibadah sunnah. Padahal, kelak, ada orang yang masuk surga karena amalan sunnahnya. Nah, kalau hutang puasa alhamdulillah tinggal 2 hari lagi. Puasa sunnah yang aku pingin itu sebenernya ayamul bidh tapi somtimes aku lebih sreg ke senin kamis. Entahlah, semoga tahun ini puasanya lebih banyak dari tahun kemarin, itu aja.

3. Khatam Qur'an Dua kali dalam Satu Tahun

Kacau banget ya, orang ada yang satu bulan khatam. Lah ini, rendah banget. Setahun khatam 2 kali. Hey, plis. lihatlah usaha dan niatku untuk menyelesaikan ini, Kawan. Aku bukan orang suci yang ngga berdosa. Justru karena merasa berdosa makanya intensitas dengan Qur'an makin di lengketin lagi. Dan satu lagi, Kawan. Begitu aku belajar ngaji, maka bacaanku makin hati-hati. Aku ngga berani ngaku kalau aku lancar mengaji, justru aku tahu banyak betul kekuranganku ketika aku sudah belajar ngaji. Makanya bisa khatam qur'an 2 kali dalam satu tahun ini adalah sesuatu yang menyenangkan meskipun masih dalam niat dan perjalanan.

4. Konsen Nabung untuk Ke Tanah Suci

Cita-cita setiap muslim adalah pergi ke tanah suci. Termasuk aku, Kawan. Dan untuk itu, aku mulai nabung dalam bentuk emas 99%. Aku ngga seneng pake perhiasan. Aku mikir kalau beli baju mahal. Jadi, bagaimana supaya aku menjadikan pengeluaran uangku lebih berkah? Salah satu jalannya adalah dengan menabung emas. Ngga perlu yang langsung 10 gr, Kawan. Mulailah dengan 0,1 gr. Insya Allah, Allah melihat ini sebagai usahaku untuk pergi ke tanah suci.

Okey, segitu ada, Kawan. Bagaimana dengan kalian? Adakah cita-cita yang ingin kalian realisasikan di tahun ini. Saranku, ngga usah muluk-muluk. Yang terjangkau dan udah bisa kamu agak bahwa dia akan berhasil. Nah, segala yang aku tulis di atas, akan aku ceritakan hasilnya di sini. Apakah semuanya tercapai tepat waktu, lebih cepat atau justru gagal semuanya. We'll see.
Tag : artikel
Back To Top