Nasehat Syaidina Ali Bin Abi Thalib Untuk Hati Yang Letih

letih hati
pixabay

Dwina.net - Kenapa sih sering kita dengar kalimat "Lagi capek hati" atau "hayati lelah" atau yang paling jelas "Guweh sakit hati". Sebenarnya yang mengontrol diri kita ini hati apa otak ya? Nah loh, belum apa-apa udah bingung. 

Sebagian orang berpikir bahwa hati memegang peranan penting untuk keseluruhan gerak tubuh. Jika perasaan lagi ngga enak, mau ngapain juga males. Otak berperan mengatur semua gerak dan rasa termasuk hati. Jadi otak akan merespon apa yang dirasakan hati.

Capek hati biasanya berhubungan dengan orang lain misalnya lagi berantem sama pasangan, ditinggal pacar, ditikung teman sendiri atau ngga dikasih uang jajan sama mamak. Walah kesel banget tuh. Tapi sampai kapan? Sementara semua orang sibuk mengejar dunia dan akhiratnya. Kita masih mengutuki diri. Wooh.. jangan ya. Gini deh, ini ada sedikit nasihat dari Syaidina Ali Bin Abi Thalib. Sedikit tapi ngena banget.


Hiburlah hatimu, siramilah ia dengan percikan hikmah. Seperti halnya fisik, hati juga merasakan letih.


Makjleb ya nasihatnya! kadang kita terlalu sibuk mengejar dunia. Ingin dianggap penting oleh orang lain, ingin dilihat dan dihargai. Namun sebenarnya yang paling penting adalah seberapa lama Allah melihat kita. Seberapa baik pekerjaan yang kita lakukan dimata Allah. 

Baik menurut manusia belum tentu baik menurut Allah. Tapi baik menurut Allah, InsyaAllah baik menurut manusia.

Sirami hati dengan percikan hikmah
Ada beberapa tempat yang baik untuk memperbaiki hati yang letih yaitu:

Datangi majelis ilmu
Jangan remehkan majelis ilmu meski dikampung sekalipun. Karena ilmu itu tidak bisa diukur dari mana ia didapat. Bisa jadi tausiyah yang disampaikan ustad dikampung lebih mengena ketimbang yang disampaikan di masjid besar.

Kurang-kurangi berdebat hal yang sama-sama tidak diketahui benar sumber asalnya.
Agama sejak dulu selalu diadu domba. Kasian domba. Jika kamu rasa hal yang disampaikan oleh ustad tidak sama dengan yang kamu ketahui selama ini tapi kamu sendiri ragu. Maka diamlah. Jangan berdebat hal yang kamu sendiri belum yakin kebenarannya. Ini bikin capek hati.

Lebih baik cari sumbernya dulu bisa dari buku atau dari ustad yang kamu rasa lebih tinggi ilmunya. Berdebat tentang hal yang sama-sama tidak diketahui kebenarannya sama saja seperti dua orang bodoh memperdebatkan siang dan malam.

Perbanyak zikir
Zikir adalah obat hati yang paling ampuh. Perbanyak istigfar jika hati sedang letih. Meskipun masalahmu belum bisa diselesaikan setidaknya hatimu sudah lapang duluan. Jadi apapun keputusan yang ditetapkan Allah, hati bisa menerima dengan ikhlas. Zikir tidak melulu harus dimesjid atau selepas salat. Dalam setiap gerak laku usahakan hati selalu berzikir. Hati yang lekat dengan zikir tidak akan merasa letih, keselan atau betean. Namun sebaliknya hati akan merasa lebih tenang meskipun masalah menerjang.

Kurangi maksiat
Maksiat sejatinya mendekatkan kita dengan dosa. Jika kita berbuat dosa maka akan ada titik hitam dihati. Bayangkan kalau setiap hari, setiap jam dan setiap menit kita melakukan dosa maka berapa banyak titik yang sudah nempel dihati kita. Dan tentu, wajar saja kalau hati jadi mudah letih. Ibarat jantung yang diliputi lemak. Pasti ngos-ngosan memompa darah. Begitulah hati. Jadi kurangilah maksiat.

Hati nurani selalu membisikkan hal yang baik ketika kita ingin berbuat jahat. Namun sayang, seringkali kita mengabaikannya. Nafsu sering lebih dominan. Jadi cobalah gunakan otak untuk berfikir mana yang lebih baik dilakukan. Ketahuan kan otak menyambut baik suara hati.

Teman bagaimana caramu mengobati hati yang letih?
Back To Top