Cara Melatih Toilet Training Bayi Usia 1 Tahun

Dwina.net - Toilet training termasuk cara melatih kemandirian bayi dan menguatkan rasa percaya dirinya.

Sara Tissi/pixabay


Kisruh soal usia berapa efektifnya bayi menjalani toilet training masih jadi perdebatan bahkan war mom di sosmed. Sungguh disayangkan sebab peperangan argumen tersebut ngga ada gunanya. Bahkan justru bikin tertekan. 

Bagi orang tua yang sukses mentrain anaknya dengan cepat mungkin ngga jadi masalah dan senang. Wajar sih, ini seperti pencapaian dalam pola pengasuhan anak. Tapi pernahkah kita fikirkan bagaimana dengan ibu yang masih bersusah payah mentrain anaknya agar tau dan menjalani arahan untuk urusan buang hajat ini?

Berbagai argumen mulai dari nasehat sesuai pengalaman, tips trik parenting, memberikan reward bahkan hukuman di lontarkan begitu mudah. Dan enegnya lagi kalo ada yang banggain banget anaknya begini begitu. Untuk ibu yang masih merangkak dalam mengasuh bayi serius bisa bikin stress loh.

Berapa banyak kita dengan berita soal ibu yang melakukan kekerasan fisik kepada anak karena menganggap anaknya ngga sama dengan anak yang lain. Banding-bandingin anak sendiri sama anak orang lain. Wow ini bukan mendidik tapi menjudge ya. Dan tau ngga, kalau hal tersebut ngga bakalan dimengerti sama anak. Lah wong anak masih 1 atau 2 tahun kok disuruh mikir banyak. Ya ngga bisalah.

Lalu bagaimana cara mentrain anak agar lulus toilet training?
Sedikit pengalaman dari aku sendiri yang ya masih bisa dibilang muda banget. Iye aye mamah muda yang masih banyak belajar soal ngasuh bayi. Yang harus difahami bahwa anak tidak tumbuh di zaman kita dulu. So, tentu saja pola asuhnya juga beda. Saya rasa kita semua sudah mahfum soal ini ya.

Beda anak beda juga daya tangkapnya, Ada yang lincah banget dan mudah menyerap apa yang dilihat dan di dengar. Ada juga yang slow motion bahkan cenderung cuek aja. Di ajarin A eh dia anyep aja. Asli bikin gemesh wkwkwkkw.

Anakku tipe yang kadang slow kadang aktif tergantung stimulus yang aku berikan. Nah, soal toilet training ini sejatinya sama dengan mengajari dia makan dan minum. Anak akan melihat apa yang dilakukan orang tuanya. Jadi kalau aku makan atau minum berdiri dia pasti ikut-ikutan. Begitu sebaliknya, jika aku makan dan minum duduk maka ia juga akan ikutan. See?

PublicDomainPictures/pixabay

Mengajak anak untuk mandi bersama sambil mengenalkan kloset 
Kegiatan mandi bareng ini sesuatu yang menyenangkan untuk anak loh. Dia bisa bermain air sembari belajar juga. Ingatlah bahwa dimanapun dan apapun yang dia pegang sejatinya anak sedang belajar. Jadi mandi bareng merupakan moment yang tepat untuk mengenalkan di mana kloset dan bagaimana cara menggunakannya.

Lah kalau pas lagi ibunya ngga pingin pipis atau pup gimana?
Aman, bikin aja stimulasi atau icak-icaknya main pipis-pipisan wkkwkw. Ibu bisa mencontohkan ekspresi kalau kebelet gimana. Dan buangnya harus dimana. Setelah buang apa yang harus dilakukan. Siram donk klosetnya.

Menanyakan anak apakah ia mau pipis atau pup.
Menurutku ini juga efektif ya. Karena alamiahnya kita pasti akan merasakan sensasi kebelet kan. Nah, tanyain anak apakah ia pingin pipis atau pup. Biasanya anak akan langsung menggeleng. Eits, jangan udahan. Tetep tanyain lagi sehingga otaknya akan mikir ke tubuhnya. "Eh, pingin pipis ngga ya"

Ketika anak keburu pipis padahal udah diingetin gimana?
Ngga papa namanya juga belajar ngga bisa langsung lulus kan. Wong kalau mau UN aja nunggunya sampe 3 tahun kok. Masak iya, anak hari ini di train langsung ujian ya bete lah. wkkwkw. Ketika anak ternyata masih pipis sembarangan jangan ngomel dulu. Tarek nafas aja, lalu buang pelan-pelan.

Tanyain anak kenapa ngga bilang kalau mau pipis. Biasanya anak akan diam tapi taukah bunda bahwa diamnya adalah bentuk rasa bersalahnya. Karena dia sudah merasa bersalah dengan perbuatannya jadi ngga perlu di omelin lagi. Cukup ingetin "Lain kali kalau mau pipis bilang ya, Nak" 

Jangan menyerah
Bunda ngga perlu buru-buru ambil keputusan untuk memakaikan pospak atau clody lagi setelah anak pipis sembarangan. Biarkan ia merasakan sensasi mau pipis dan pup itu. Kalau bunda nyerah dan makaikan pospak maka latihan toilet ini gagal. Anak akan lupa dan melanjutkan aktifitasnya seperti biasa. 

Bersabarlah dalam mengasuh anak karena sejatinya anak-anak kita diberikan kecepatan berfikir jauh lebih cepat dari kita. Sebab Alloh memang menciptakan otak setiap manusia itu sesuai dengan zamannya. Itu sebabnya kenapa anak sekarang lebih kritis daripada zaman kita masih jadi anak-anak dulu.


Back To Top