Ketahui Cara Memilih dan Menyimpan Mie.

mie kering

Setelah beberapa waktu yang lalu kita membahas cara mengolah mie basah dan kering, kali ini kita akan cari tahu bagaimana sih tips memilih dan menyimpan mie agar tidak cepat rusak atau berbau. Mie sebenarnya bukan makanan pokok kita, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa orang Indonesia menyukai berbagai jenis makanan yang berasal dari mie. Kalau dilakukan survei mungkin bisa didapati dalam seminggu orang Indonesia  akan memakan mie 2 sampai 3 kali tentunya dengan berbagai olahan yang beragam seperti mie goreng, mie baso, mie soto atau mie ayam.

Mengingat banyaknya masyarakat yang meminati masakan mie, pabrik pembuatan mie pun semakin banyak berdiri. Kita juga tidak susah untuk menjumpai para pedagang yang menjual mie, hampir disetiap pelosok kota dan desa banyak penjual mie dengan berbagai varian rasa. Hal ini tidak menutup kemungkinan bagi beberapa orang untuk mencampurkan mie dengan bahan berbahaya seperti boraks, formalin bahkan pemutih gunanya untuk membuat tekstur mie menjadi lebih kenyal, tahan lama dan tidak cepat berbau.

Sebagai konsumen kita harus pintar memilih mana mie yang layak dikonsumsi atau yang tidak layak sama sekali. Lalu bagaimana cara memilih dan menyimpan mie yang baik berikut ulasannya:

1. Ketahui Jenis Mie.

Dari cara proses pembuatannya mie dibagi dalam dua jenis, yaitu mie basah dan mie kering. Bahan utama membuat mie adalah tepung terigu, telur ayam, minyak goreng dan garam. Untuk mie basah adonan mie yang telah dibuat langsung diproses hingga menjadi untaian mie dan bisa langsung dimasak.

Sedangkan untuk pengolahan mie kering pula, mie yang telah diolah akan dihilangkan kandungan airnya sampai benar-benar kering kemudian dicetak dan dikemas sesuai beratnya. Untuk mengolah mie kering harus memalui proses perebusan atau perendaman dengan air hangat supaya mie mengembang sempurna dan tidak patah.

Dari bahan-bahan dasarnya mie dapat dibagi dalam beberapa jenis seperti, mie telur, mie gandum, mie urai, dan yang saat ini sedang booming adalah mie sayuran. Dengan penambahan sayur seperti wortel untuk mie wortel, bayam untuk mie bayam dan ketela ungu untuk mie ungu. Warna alami yang berasal dari sayuran tersebut membuat mie sayuran semakin banyak digemari masyarakat.

2. Tips Memilih Mie Basah.

Pilih mie yang tidak terlalu mencolok warnanya seperti terlalu kuning atau terlalu hijau untuk mie sayuran. Dikhawatirkan mie yang berwarna terlalu terang mengandung pewarna tekstil. Tekstul mie harus dalam keadaan baik, tidak berlendir, tidak berbau asam atau apek dan dibungkus dengan baik dan ada label kadaluarsa.

3. Cara Menyimpan Mie Basah.

Mie basah sebaiknya tetap disimpan dalam kemasannya dan letakkan dalam lemari es jika tidak ingin langsung digunakan. Olah mie sebelum tanggal kadaluarsanya habis agar mie tidak menjadi penyakit bila dikonsumsi. Jika ingin membuat mie basah sendiri, setelah mie di rebus, lumuri mie dengan minyak zaitun gunanya agar mie tidak menggumpal dan simpan pada wadah kedap udara. Tempatkan pada lemari es untuk digunakan sebelum lewat 2 hari. Jika sudah lebih dari 2 hari mie tidak baik untuk dikonsumsi.

4. Tips Memilih Mie Kering.

Pastikan mie kering yang dibeli dalam kemasan yang baik, tidak berlubang dan tidak sobek karena suhu udara dan kelembaban dalam mie sudah diatur oleh perusahaan pembuat mie. Jika terjadi kerusakan pada kemasan maka tidak tertutup kemungkinan mie ikut rusak. Perhatikan juga label kadaluarsa pada mie, pastikan mie memiliki masa kadaluarsa yang panjang, ini memungkinkan penyimpanan yang lebih lama.

5. Cara Menyimpan Mie kering.

Jangan gunakan mie bila sudah berubah warna dan bau meskipun tanggal kadaluarsanya masih ada karena mie yang sudah berubah warna dan bau berarti sudah terkontaminasi dengan bahan-bahan lain disekitarnya. Simpan mie dalam wadah kedap udara dan hindari dari bahan lain yang berbau tajam agar mie tetap dalam keadaan baik.


Back To Top