Muda 'Bicara' Melayu Sempena Hari Sumpah Pemuda 2018

Dwina.net – Tanggal 28 Oktober merupakan hari peringatan Sumpah Pemuda yang sampai saat ini masih diperingati setiap tahunnya. Ada banyak acara kegiatan yang dilakukan sempena peringatan hari Sumpah Pemuda ini. Dengan tujuan mengenang jasa para pemuda pada masa merebut kemerdekaan hingga meletupkan semangat pemuda Indonesia di zaman milenial ini.

Salah satu kegiatan sempena hari sumpah pemuda yang sedang berlangsung yaitu acara Muda ‘Bicara’ Melayu. Diselenggarakan tepat pada tanggal 28 Oktober 2018 bertempat di Bandar Raja Ali Haji. Acara ini memiliki makna anak muda di Provinsi Riau yang peduli pada nilai Kemelayuan dan berempati terhadap masalah yang dihadapi masyarakat Riau pada umumnya. Dengan mengangkat tema yang dilandaskan oleh 3 poin penting di anak muda; “Bebas Berekspresi, Bebas Berkarya, Bebas Berkolaborasi untuk Satu Indonesia”.

Kegiatan “Muda ‘Bicara’ Melayu” difokuskan bagi generasi muda di Provinsi Riau dalam rangka memperkuat pemahaman tentang isu-isu dan tantangan yang dihadapi generasi muda sebagai tulang punggung masa depan Riau yang memiliki marwah Kemelayuan.

Meskipun acara ini difokuskan bagi generasi muda bukan berarti kamu dan saya sudah tidak muda lagi tidak boleh datang ya. Yuk ke Bandar Seni Raja Ali Haji untuk melihat para pemuda-pemudi ini ngadain acara Camping Bernas. Camping Bernas ini salah satu acaranya. Apa sih Camping Bernas itu?

pekanbaru  riau

Camping Bernas merupakan bentuk kegiatan dari Helat Muda 'Bicara' Melayu yaitu sebuah helat berkumpul dan bertemunya komunitas penggerak kreatif di Pekanbaru dengan Muda Pelajar Riau. Settingnya dibuat sedemikian rupa sehigga menciptakan kesan “Kampung Melayu”. Banyak kegiatan kreatif yang disusun oleh komunitas hasil dari interaksi dengan Muda Pelajar Riau dan komunitas lainnya yang menjadi peserta.

Camping Bernas ini sudah dimulai sejak tanggal 26-28 Oktober 2018 kemarin loh, jadi ini hari ke dua camping diselenggarakan. Semua kegiatan dalam Camping Bernas ini diharapkan dapat meningkatkan semangat kepemudaan dan cinta budaya bagi masyarakat Riau. Misalnya:
  1. Berkebun
  2. Lomba Permainan Tradisional Melayu
  3. Atraksi memasak Gelamai
  4. Atraksi menggambar Kartun Melayu
  5. Pentas Seni
  6. Nonton Bersama Film Pilihan
  7. Api Unggun
  8. Diskusi Terpumpun
  9. Talk Show
  10. Deklarasi Muda Melayu
  11. Menulis Kreatif
  12. Produksi Buku “Surat untuk pemimpin Negeri” – Hasil dari Kelas Menulis Kreatif
Helat yang dimulai pada hari Jumat 26 Oktober ini diawali dengan kegiatan menarik seperti Menulis Kreatif (Marhalim Zaini dan Bambang Kariawan), Display Sikari dan Tun Sumpah outdor. Lokasi kegiatan berada di halaman depan rumput anjungan dan ada juga Diskusi Terpumpun “Pemuda adat Talang Mamak dan Bonai”. Setelah itu jangan lewatkan juga Visual art dan industry kreatif-Sikari lanjut malamnya diakhiri dengan Nobar Film (Gie) + Komfek.

Pada hari Jumat malam Sabtu artinya malam tadi nih, ada acara Makan Bajambau atau makan bersama. Tahukah kalian Makan Bajambau ini merupakan salah satu tradisi makan melayu yang dilaksanakan oleh salah satu daerah di Provinsi Riau yang sarat akan budaya dan adat istiadat kemelayuannya. Diharapkan dengan acara Makan Bajambau ini silaturahmi setiap individu tak perduli dari daerah mana ia berasal tetaplah satu Indonesia.

Pada hari Sabtu, 27 Okrober 2018 direncanakan adanya Pekanbaru Berkebun, lalu Jam Strip Komik (SIKARI) dilanjutkan Eksplore ragam hias melayu di rumah adat di lingkungan bandar serai. Pasti seru ini. Buat yang ingin melihat keseruannya datang aja ke Bandar Raja Ali Haji ya. Mumpung weekend juga kan. Soalnya nanti ada juga Talk Show anak Muda dan display hasil live sket (Baju Pramuka). Yang tidak kalah serunya nanti ada Lomba Permainan Tradisi dan Tun Sumpah outdor. Lokasinya di halaman depan rumput anjungan kemudian ditutup dengan  Masak Gelamai.

Sedangkan di hari Minggu, 28 Oktober 2018, diawali dengan shalat subuh berjamah seperti hari-hari sebelumnya. Peserta camping akan mengadakan Permainan Tradisional dan Evaluasi Tulisan Kreatif. Rangkaian acara Muda 'Bicara' Melayu direncanakan berakhir sore harinya dengan serangkaian acara Penutupan serta penampilan Begawai (music, tari, permainan Meriam makan gelamai), pemenang lomba permainan tradisi.


Kriteria Peserta Camping Bernas di Helat Muda ‘Bicara’ Melayu
Peserta Camping Bernas yang selanjutnya disebut sebagai MUDA PELAJAR. Mereka adalah siswa-siswi terpilih dengan jumlah kurang lebih 150 orang dalam jaringan Forum OSIS Pekanbaru dengan kriteria yang disesuaikan. Camping Bernas ini juga melibatkan komunitas penggiat kreatif se-Pekanbaru untuk berinteraksi dengan peserta siswa-siswi untuk saling berbagai pengetahuan dan pengalaman.

Semua peserta yang mengikuti Camping Bernas ini sudah  melalui proses penjaringan yang dilakukan sebelumnya oleh Komite Muda Progresif (KMP) Sekolah berdasarkan kriteria:
  1. Aktif dalam salah satu organisasi dan kegiatan ekstrakulikuler di sekolah;
  2. Berkomitmen untuk mendalami Budaya Melayu dan menghapus generasi buta Budaya Melayu
  3. Memiliki kepedulian terhadap isu generasi muda di Provinsi Riau.
  4. Mau bekerjasama dalam team.
Camping Bernas ini diselenggarakan bukan semata karena ingin bergembira namun juga untuk memperkuat wawasan siswa yang didapat melalui materi pembelajaran Muatan Lokal Budaya Melayu. Camping Bernas adalah miniature ruang ekspresi dan wadah pembelajaran agar lebih kreatif dialogis dan fun.

Muda ‘Bicara’ Melayu merupakan inisiatif yang disusun secara kolaboratif antara pegiat seni, peneliti dan siswa sekolah untuk berkontribusi terhadap upaya memperkuat identitas, kapasitas dan kompetensi generasi muda. Acara yang serentak di 10 kota di Indonesia meliputi: Medan, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Malang, Surabaya dan Makassar. Hasil kolaborasi antara Begawai Institute, We the Youth, Sindikat Kartunis Riau (SiKari), Forum OSIS Pekanbaru (FOP) dan media Senarai yang dikhususkan bagi siswa SMA dan mahasiswa tingkat awal untuk memberikan pembekalan awal tentang peluang dan tantangan yang dihadapi anak muda dimasa depan.


Adapun tujuan Muda ‘Bicara’ Melayu 2018 diadakan dengan tujuan untuk:
  1. Mengenang jejak langkah Pemuda Indonesia dalam Peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 agar generasi muda mewarisi semangat dan komitmen menjaga Indonesia yang dicita-citakan oleh para generasi muda di era tersebut.
  2. Internalisasi budaya Melayu sebagai jati diri agar menjadi landasan yang kokoh dalam menghadapi arus globalisasi.
  3. Menerima keberagaman tradisi dalam masyarakat.
Acara yang memantapkan jiwa kemelayuan bagi anak muda ini diharapkan :
  1. Peserta memperoleh gambaran sejarah perjuangan pemuda Indonesia dimasa lalu dan mampu merumuskan butir-butir komitmen untuk berkontribusi bagi Indonesia pada umumnya dan masyarakat Riau pada khususnya berdasarkan situasi masa kini dan masa depan.
  2. Peserta memiliki kesadaran bahwa masyarakat memiliki identitas yang berbeda dan nilai kultural sama pentingnya dengan nilai lain dalam masyarakat global, namun perbedaan tersebut bukan menjadi penghalang bagi mereka untuk dapat bekerja sama.
  3. Peserta memiliki komitmen untuk mendalami budaya Melayu.
Maju terus budaya melayu!
Tag : artikel
Back To Top