Diakah yang di sebut Kekasih

Cinta dan sayang sering kali di bedakan tapi pada dasarnya dua kata itu adalah sama. Sama-sama menunjukan rasa yang ada dalam diri kita yang keluar secara alami tanpa paksaan. Tidak bisa di jangka kapan hadir dan perginya. Untuk urusan kasih sayang terhadap pasangan memang tidak akan pernah habis di bahas. Hal ini membuktikan bahwa secara harafiahnya setiap manusia memang membutuhkan rasa kasih dan sayang.Baik kepada Sang Pencipta, keluarga, sahabat atau mungkin benda-benda yang kita sayangi. Untuk kali ini saya ingin membahas hubungan kasih sayang sepasang kekasih.

Dengan kasih sayang kita jadi tidak ingin menyakiti satu sama lain. Namun pada kenyataanya sering kali orang yang mengaku menyayangi pasangannya justru malah menyakiti. Saya pernah melihat teman saya bertengkar dengan pasangannya di khalayak ramai, saling memaki, mengeluarkan kata-kata kotor yang tidak patut untuk di ucapkan. Bahkan dengan tega sang lelaki memukul teman wanitanya.

Padahal sebelumnya mereka mengaku pasangan kekasih yang saling menyayangi satu sama lain. Mereka tidak ingin menyebutkan kata "cinta" karena menurutnya kata cinta itu adalah perasaan sementara yang tidak akan bertahan lama. Dengan kejadian seperti itu apakah mereka masih bisa di sebut pasangan kekasih?

Setelah kejadian itu teman saya meminta pendapat saya tentang hubungan mereka yang sering kali di warnai dengan kekerasan. Saya menjawab sederhana. "Tinggalkan lelaki itu". Teman saya diam, melihat reaksinya saya tau dia ragu untuk meninggalkan kekasihnya. Memang perlu keberanian untuk memulai langkah baru, tapi waktu tidak akan menunggu dan perasaan bahagia harus di dapat. Lebih baik sakit sekarang dari pada sakit esok,esok dan seterusnya. Sebuah kata klise tapi payah untuk dilakukan apalagi ketika hati masih menyimpan rasa sayang untuk sang kekasih.
Tag : iseng
Back To Top