Berkunjung Ke Rahmad Galery Wildlife International

"Rahmad" Galery Hewan Internasional yang berada di tengah kota Medan berisi spesies hewan dari hasil berburu secara legal dan diawetkan untuk menjadi koleksi pribadi Pak Rahmad pemilik galery, namun akhirnya galery ini dibuka sebagai objek wisata tujuannya untuk menambah pengetahuan bagi masyarakat yang ingin mengenal lebih jauh tentang hewan-hewan dari berbagai penjuru dunia. Jenis hewan yang berada ditempat ini sangat banyak kalau tidak salah ada sekitar 2.000 spesies hewan dan beberapa telur dari hewan-hewan tersebut. Dengan harga tiket masuk sebesar 45.000 untuk satu kali kunjungan dan tanpa batas waktu, artinya bisa sampai puas jalan-jalan didalam gallery yang terdiri dari 3 lantai yang kesemuanya berisi hewan dari berbagai negara.

Di Rahmad Galery penggunaan kamera tidaklah dilarang asal jangan memakai flash. Nggak tau juga sih apa sebabnya, mungkin takut mata hewan-hewan itu jadi silau kena lampu blizt atau bisa jadi hewannya tau mau difoto trus ambil pose cantik gitu ya :D

Masuk lewat pintu utama kita akan disuguhi dengan berbagai koleksi batu akik, yah walaupun zaman batu akik sudah hampir hilang namun di Rahmad Galery ada banyak koleksi batu yang super kece karena kecantikannya dan kalau dilihat kayaknya mahal-mahal semua.


Jenis hewan pertama yang akan dijumpai yaitu berbagai spesies burung. Ada berupa-rupa burung yang disusun sedemikian rupa kebanyakannya sih dipohon. Mereka disetting seolah-olah sedang berkerumun persis seperti kawanan burung yang akan pulang kesangkar bila petang menjelang. Ada juga burung-burung yang disusun dilantai dengan berbagai catatan dari mana mereka berasal, nama burung dan kondisinya dialam saat ini. Sangkin banyaknya sampai lupa nama burung-burung itu apa aja. :)))
 
Menjelajahi tiap sudut Rahmad Galery kita akan terkagum dengan penempatan hewan yang unik bahkan kadang mengejutkan, seperti biawak sebesar komodo atau dua ekor buaya yang ditempel di dinding. Semula aku ragu apakah buaya ini dulunya sungguhan hidup atau hanya dibuat dari semen, entahlah. Yang pasti jika benar dulu buaya ini hidup pastinya besar sekali hampir mirip aligator dan pasti bikin shock juga, soalnya serasa hidup.


Melihat hewan-hewan yang sudah diawetkan disini selain kagum juga menimbulkan rasa kasihan namun pada akhirnya mereka semua akan mati entah karena ajal atau karena perburuan liar. Konon, semua hewan yang ada disini diambi karena kondisinya yang memang sudah tidak sehat lagi. Setelah mati mereka akan diawetkan, kondisi tubuhnya yang rusak akan diperbaiki dengan teknik menempelkan bagian tubuh dengan bahan yang mirip seperti aslinya. Begitulah kira-kira pembenaran yang sampaikan oleh guide Rahmad Galery tentang dari mana asal hewan ini berada. Namun begitu, kegiatan perburuan sebenarnya tidaklah baik apalagi dijadikan hobby.
Tag : Jalan-jalan
Back To Top