Kisahku Tentang Buaya Maya

Postinganku yang kemarin rupanya bikin bingung banyak orang, kebaca dari komennya temen-temen pada bilang gak ngerti, maksudnya apa ya, dll..dsb...dst..

Oke deh, kalo gitu yuk semua, duduk manis ya, diriku mau cerita tentang Buaya Maya, siapa Buaya Maya dan kenapa ada istilah Buaya Maya.


Akhir tahun 2008

Aku kembali memasuki dunia online, langkah pertama tentu aja membuat akun email dan menjenguk YM. Dari YM aku mengenal dia (sebut saja begitu). Dari ocehan-ocehan ringan sampai diskusi masalah sosial pernah kami bahas via YM. Asik, lucu dan aku terbuai oleh tata bahasanya yang sopan dan kocak.

Aku fikir dia jujur terutama tentang statusnya yang katanya masih single. Sebenernya single atau couple menurutku gak masalah. Toh aku gak ingin masuk dalam kehidupan pribadinya. Just be friend. Ya, hanya itu. Tapi karena seringnya kami ketemu di dunia online kami jadi deket dan jreeennggg....jreeenng.... kami sama-sama kesambet cinta online. Hubungan yang semu dan sama sekali gak jelas. Hufff...

Kalo ku pikir-pikir sekarang, betapa naifnya aku waktu itu. Menyukai orang yang belum aku tau kehidupan nyatanya seperti apa.

Akhir tahun 2009

Aku kehilangan jejaknya, dia menghilang tanpa bekas, segala YM, email, FB dan No HP nya gak aktif. Hohohoho ada apa ini?? jelas aku kebingungan. Belakangan setelah kutelusuri lewat FB temannya, aku baru tau kalo dia ternyata sudah beristri dan memiliki satu anak. OMG..... betapa aku telah ditipu mentah-mentah olehnya.

Hal ini aku ceritain ke temen ku neng Anaz yang suka menthung daku hehehehhe. Darinya aku mengetahui bahwa banyak sekali temen-temen yang ngalamin kasus serupa sepertiku walaupun dengan versi yang berbeda.

So, dari situ lahirlah satu istilah. Buaya Maya. Sebutan untuk para lelaki yang suka mengumbar janji lewat dunia online. Menurut temanku para Buaya Maya ini mungkin punya masalah dalam kehidupan nyatanya, sehingga dia mencari pelampiasan di dunia online. Karena disini kita bisa jadi orang lain, yang sama sekali bukan kita jika di dunia nyata. Mungkin pendapat itu benar, tapi aku sendiri malas memikirkannya.

Sejak itu aku jadi lebih berhati-hati, belajar dari pengalaman dan tidak mau hal itu terulang lagi. Cukuplah sekali ketemu dengan lelaki "sakit". Lelaki yang tidak pernah merasa bersalah bahwa sudah banyak perempuan yang tersakiti karena kelakuannya.

Apa kalian punya pengalaman yang sama denganku?
atau mungkin pernah menjadi Buaya Maya? ^_^
Back To Top