Pemilihan Kepala Daerah kota Medan


Sabtu kemarin tanggal 19 Juni 2010, Medan, kota tempat aku dilahirkan mengadakan pemilihan Kepada Daerah, ada dua calon yang bersaing ketat untuk menduduki jabatan sebagai Walikota Medan yaitu, Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin dari Partai Demokrat dan Partai Golkar, serta pasangan Sofyan Tan-Nelly Armayanti dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Damai Sejahtera (PDS).

Sehingga pada hari sabtu kemarin banyak Perusahaan yang meliburkan pekerjanya untuk bisa memilih satu dari dua pasangan tersebut. Tapi perusahaan tempat aku bekerja malah gak libur :(. Padahal aku dan teman-teman lainnya sudah menantikan hari itu, bukan karena ingin ikut memilih tapi karena pengen melewati weekend :).

Lagian menurut informasi yang aku dapat banyak warga kota Medan yang tidak ikut memilih a.k.a golput, dengan alasan yah kota Medan toh gak berubah biarpun sudah ganti-ganti pemimpin :( Jalanan tetep macet, kota keliatan kotor, kejahatan dimana-mana, taraf ekonomi juga tidak membaik malah semakin parah. Mungkin ini yang menyebabkan Pemilihan Kepala Daerah kemarin tidak memperoleh hasil yang maksimal, keputusan tentang siapa yang akan menjadi pengganti Syamsul Arifin (walikota Medan saat ini)masih simpang siur. Kota Medan ini dibagi atas 21 kecamatan yaitu:

* Medan Tuntungan
* Medan Johor
* Medan Amplas
* Medan Denai
* Medan Area
* Medan Kota
* Medan Maimun
* Medan Polonia
* Medan Baru
* Medan Selayang
* Medan Sunggal
* Medan Helvetia
* Medan Petisah
* Medan Barat
* Medan Timur
* Medan Perjuangan
* Medan Tembung
* Medan Deli
* Medan Labuhan
* Medan Marelan
* Medan Belawan

Menurut informasi yang aku baca, puluhan warga yang berdomisili di Kecamatan Medan Helvetia, Medan Selayang, Medan Tembung, Medan Perjuangan, Medan Johor, Medan Timur, Medan Area dan Medan Timur, malah yang belum menerima formulir C6. Jadi peluang menjadi golput makin besar dan warga kelihatan makin tidak perduli tentang siapa yang bakal memimpin kota Medan selajutnya.

Pendapatku, Kota Medan tetap harus memiliki seorang pemimpin, sebab jangankan sebuah kota, kelas yang kecil saja memiliki seorang ketua kelas apalagi kota medan yang memiliki Luas wilayah 265,10 km² dengan kepadatan penduduk lebih dari 2 juta jiwa tentu lebih membutuhkan seorang pemimpin.

Sebagai sebagian dari warga kota Medan, aku berharap agar walikota yang terpilih dapat memimpin kota Medan secara maksimal sesuai dengan janji yang di nyatakan ketika berkampanye. Sedikit pesimis tapi mudah-mudahan kota Medan lebih baik dari hari kemarin.

Tag : artikel
Back To Top