Aku, Kamu dan Suratmu

Surat yang aku terima di Bulan Desember tahun lalu.
Sampai hari ini Surat itu masih dalam keadaan utuh.
Walaupun sudah kelihatan kusut, namun masih lagi dapat dibaca dengan jelas.

Surat itu selalu kusebut sebagai Surat Cinta.
Padahal didalamnya tidak ada sedikitpun kata sayang,
kata rindu,
apalagi kata I Love You.

Namun perasaanku selalu berubah-ubah ketika membacanya, kadang aku bisa tersenyum, kadang termenung dan bahkan aku pernah menangis.
Aneh.. padahal surat itu biasa saja, bahkan sangat biasa. Hanya berisi permintaan dan harapan agar aku bersedia melakukan apa yang tertulis didalamnya.

Surat itu seperti Surat Cinta Multifungsi, kenapa aku sebut begitu?
karena dengan surat itu aku bisa menghilangkan rasa gerah ketika aku kepanasan.
Aku gunakan sebagai penutup untuk segelas teh kesukaanku.
dan surat itu juga mampu membalutku dengan rindu.

Tidak seperti orang lain yang menerima surat cinta berwarna pink, bergambar hati.
Suratku hanya selembar kertas berukuran HVS dan berwarna putih, aku harap surat itu mewakili putihnya hati sang pemberi.

Akupun tidak pernah meletakkan surat itu ditempat khusus, cukuplah disamping bantal tidurku, untuk memudahkanku setiap kali ingin membacanya.

seperti malam ini aku buka lagi surat itu
tetap tidak ada yang berubah.
tidak ada kata sayang, kata rindu apalagi kata I Love You.
Tapi hatiku tak mampu berpaling
seperti rinduku yang tak pernah mengering...



Tag : puisi
Back To Top