Antara Cokelat dan Lelaki Metrosexsual

Semoga tulisanku kali ini tidak menyebabkan aku kehilangan pekerjaan. Amin

Teman-teman tentu sudah pernah mendengar istilah lelaki metrosexsual kan. Itu lho lelaki yang suka dandan, selalu up to date sama fashion dan rajin ke saloon. Lelaki seperti ini adalah pemburu nomor wahid untuk trend baju model terbaru, rela menghabiskan banyak uang hanya untuk sehelai kemeja atau kaos kaki. Mereka tidak pernah puas dengan gayanya sendiri, selalu berubah-ubah dan kelihatan tampil cakep setiap hari.

Mereka juga hobby berdandan dan rajin ke salon. Tapi jangan anggap mereka ini lelaki setengah perempuan yah. Mereka lelaki tulen, dengan style yang keren abiz dan selalu merawat diri dengan baik. Suka pada barang-barang mahal dan berkelas tapi tidak terlalu memikirkan tentang pasangan hidup.

Lantas apa sih hubungannya dengan cokelatku?

Seperti janjiku pada postingan kemarin bahwa aku akan memberi tahu siapa orang yang memberi cokelat padaku. Maka jawabnya adalah....

jreeeeeenngg.... Bapak Manajer.

Yup, pak bos yang menjabat sebagai manajer di perusahaan tempat aku berkerja itulah yang memberikan aku cokelat yang cantik, manis dan imut-imut.

Pak manajer adalah salah satu dari sekian banyak lelaki yang menyukai fashion terkini, doyan dandan dan rajin ke salon. Gayanya selalu rapi dan wangiiiiiiii banget. Pokoknya keren deh. Makanya aku menyebutnya sebagai lelaki metrosexsual karena selain suka dandan beliau juga suka dengan hal-hal yang sedikit feminin. Tapi ingat beliau bukan mahluk lelaki setengah perempuan.

Pak managerku punya hobby bikin cokelat. Jadi, waktu valentine kemarin beliau sibuk nyari ide bikin design cokelat yang unik untuk di jual pada saat Valentine tiba.Dari mulai bahan dasar bikin cokelat, warna, kotak dan aksesorisnya pak manager mendesignnya sendiri. Setelah jadi beliau akan mengambil gambarnya untuk ditunjukkan padaku. Ternyata cokelat bikinannya laris manis lho. Beliau juga mempublishnya di internet lengkap dengan story dari cokelat tersebut karena Setiap cokelat memiliki cerita dibelakangnya jadi punya nilai tambah deh.

Mungkin karena aku dekat dengan beliau dalam arti sebatas hubungan antara manager dengan asistennya, aku kebagian cokelat gratis bikinannya. Beliau bilang cokelat ini tidak menggunakan mentega dan dikeringkan secara alami makanya tidak mudah mencair. Ternyata memang benar sampai hari ini cokelat itu tetep dalam keadaan sehat wal afiat, tidak berubah bentuk, warna dan rasanya.

Tentang waktu kapan aku melahap cokelat itu, hmmm mungkin nanti ya kalau aku lagi stress hehehheh biasanya kalo lagi bosen dan bete aku suka makan yang manis-manis. Nah disitulah saat yang tepat untuk memindahkan cokelat dari atas meja ke dalam perutku.

Cokelat ini juga satu bukti bahwa hari Valentine gak hanya untuk pasangan kekasih, buktinya aku dan pak managerku, kami tidak memiliki ikatan khusus hanya sebatas hubungan kerja tapi aku tetep mendapat bingkisan cantik di hari Valentine February kemarin.

Jadi benerkan Valentine bukan hanya untuk mereka yang sudah punya pasangan??..
Tag : iseng
Back To Top