Sejarah Nama-Nama Hari Versi Arab

Jika kemarin kita sudah ngulik sejarah nama hari berdasarkan versi Romawi dan Yunani kuno, kali ini kita akan membahas sejarah nama hari,berdasarkan versi Arab pula.

Orang Arab menamakan hari berdasarkan urutan mulai dari satu, dua, tiga hingga tujuh. Dalam bahasa Arab, urutan tersebut adalah Ahad, Itsnain, Tsalatsah, Arba’ah, Khamsah,Sittah dan Sab’ah. Khusus untuk hari keenam, dipilih nama yang berbeda yaitu Jum’at. Alasannya orang arab ingin mengingatkan umat Muslim di seluruh dunia bahwa pada Hari Jum’at Allah telah memerintahkan seluruh umat muslim untuk melaksanakan Sholat Sunnat pada Hari Jum’at.


Di Indonesia, nama-nama hari dalam bahaa Arab itu mengalami perubahan sesuai dengan lidah orang Indonesia dan juga mengikuti apa yang ditangkap oleh pendengaran (telinga) orang Indonesia. Maka, kitapun mengenal hari Senin, Selasa,Rabu, Kamis, Jum’at dan Sabtu.

Akan tetapi anehnya jika kita sebagai Orang Indonsia mengikut penghafalan orang Arab dalam menyebutkan nama hari, lalu kenapa kita tidak menyebut Ahad pada hari Minggu? Ternyata khusus untuk hari Minggu kita berpindah mengikut Orang Portugis.

Pada masa penjelajahan Portugis ke Indonesia setiap hari Minggu mereka mengunjungi gereja untuk beribadah di hari pertama. Penduduk pribumi (orang Indonesia) yang melihat hal ini sering bertanya-tanya tentang kebiasaan baru tersebut. Dan mereka pun menjawab bahwa mereka melakukan demi “Domingo” dalam bahasa Portugis lama “Domingo” berarti Tuhan. Semula kata ini dieja menjadi “Dominggo” dalam Bahasa Melayu lama. Namun kemudian berubah menjadi “Minggu” sesuai dengan lidah Indonesia
Tag : sejarah
Back To Top